![]() |
Keterangan Gambar : Ketua PC GP Ansor Kab. Probolinggo sebagai inspektur upacara Hari Santri Nasional. |
Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo peringati Hari Santri Nasional bersama ratusan kader Ansor, Banser, Pagar Nusa, IPNU dan IPPNU se wilayah kerja Kabupaten setempat.
Kegiatan itu dikemas dengan melakukan Apel yang berlokasi di tanah tempat rencana pembangunan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Desa Muneng Kecamatan Sumber asih Kabupaten Probolinggo.
Peringatan Hari Santri Nasional bertujuan untuk mempererat sinergi antar banom NU, untuk NU masa depan.
Acara tersebut dihadiri oleh ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH Abdul Hamid, Ketua Cabang Pergunu,Ketua Pagar Nusa Ketua PC IPNU, Sekretaris PC IPPNU dan didukung oleh TNI dan Polri serta tokoh masyarakat setempat.
Bertindak sebagai komandan Apel satkorcab Banser Kabupaten Probolinggo dan inspiktor Apel Ketua PC GP ANSOR Kabupaten Probolinggo serta perserta dari unsur kader Ansor, Banser, Pagar Nusa, IPNU dan IPPNU perwakilan setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) 10 orang.
Menurut Ketua GP Ansor Kabupaten Probolinggo, H. Misbahul Munir mengatakan, santri adalah bagian besar dalam memperjuangkan NKRI yang akan direbut oleh tentara Inggris, maka dari itu Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Probolinggo sangat mengapresiasi dan mendukung ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, karena pada tanggal tersebut terdapat peristiwa penting, pertemuan para santri dan para kiai sepuh NU se Indonesia yang dikenal dengan Resolusi Jihad.
Gus Munir berharap, kami selaku Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Kebupaten Probolinggo adalah bagaimana kader NU pada saat ini mengenang dan belajar banyak dari para kiai sepuh NU tersebut sebagai penerus perjuangan muasis Nahdlatul Ulama dan kita sebagai banom NU adalah NU masa depan.
Resolusi Jihad erat hubungannya dengan direbutnya kembali NKRI yang akan direbut oleh kaum penjajah, diantaranya negara sekutu Inggris yang dipimpin Mallabi yang pada akhirnya pimpinan sekutu tersebut tewas di tangan para santri serta Tentara Nasional Indonesia.
Tanpa adanya Resolusi Jihad, maka Indonesia tidak akan pernah merdeka dan terus dijajah oleh negara sekutu. Oleh karena itu, dengan adanya peringatan Hari Santri Nasional ini, maka kader NU harus lebih maju dalam Imtaq dan Iptek, dalam menjemput Indonesia emas tahun 2045.
Gus Munir menambahkan, pada akhir amanat Apel memberikan penyemangat bagi kader Ansor, Banser, Pagar Nusa, IPNU dan IPPNU yang hadir, yakni kader cerdas, kader hebat, Indonesia Jaya, NU Luar Biasa, Kabupaten Probolinggo istimewa.
Sementara itu Ketua Tanfidziyah KH Abdul Hamid, disela sela kegiatan Apel itu menyampaikan bahwa Rangkaian kegiatan Apel ini pra dari puncak hari santri yang akan di laksanakan hari sabtu besok tanggal 26 Oktober 2024, dimana acara puncak juga di kemas acara peletakan baru pertama pembangunan gedung PTNU yang insyaAllah di hadiri oleh Ketua PBNU.
Pewarta : Sahabat Jalal.