Probolinggo – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Satuan Koordinasi Cabang (SATKORCAB) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Probolinggo menyatakan kesiapannya untuk mengawal para ulama dan menjaga keutuhan umat Islam dari pengaruh kelompok-kelompok yang menyebarkan isu sensitif yang berpotensi memecah belah umat, seperti isu nasab dan propaganda kebencian.
Pernyataan ini merupakan bentuk respons langsung terhadap instruksi resmi dari Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur dan dukungan terhadap seruan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang meminta agar seluruh kader dan simpatisan Nahdliyin menjauhi gerakan-gerakan yang sengaja membelah persatuan umat dengan membenturkan umat terhadap ulama melalui fitnah yang tidak berdasar.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo, H. Misbahul Munir , menegaskan bahwa seluruh kader Ansor dan Banser di bawah kepemimpinannya berada dalam posisi siaga dan satu komando dalam menjalankan arahan organisasi. Fitnah keji yang sedang digulirkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab dinilai sebagai pintu masuk untuk menyerang kehormatan ulama dan mengacaukan tatanan sosial umat Islam.
“Kami tidak akan biarkan ulama kami difitnah, apalagi dengan isu-isu yang sangat sensitif yang justru bisa membelah ummat. Kami satu garis dengan instruksi PW GP Ansor Jatim dan PBNU: jauhi fitnah, jaga persatuan,” tegasnya, Jumat (6/6/2025).
Banser Perkuat Komando, Pantau Propaganda Pemecah Umat
Komandan Satkorcab Banser Probolinggo, Sahabat Apri, menyampaikan bahwa Banser secara organisatoris memperkuat koordinasi internal dan mengaktifkan tim patroli digital guna memantau dan merespons konten-konten provokatif yang dapat memicu konflik di masyarakat, khususnya konten yang menyerang para kiai NU dan tokoh agama.
“Banser bukan hanya barisan pengamanan fisik, tapi juga pengawal moral dan ideologis. Kami sudah dapat arahan jelas untuk tidak terlibat, bahkan menjauhkan umat dari kelompok-kelompok yang menyebar kebencian dan perpecahan lewat propaganda atau tuduhan tidak berdasar kepada ulama,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjadikan instruksi PBNU dan PW GP Ansor sebagai pijakan gerak seluruh kader di lapangan. “Ansor-Banser tidak boleh lemah dalam soal menjaga wibawa ulama. Kami ada untuk membela mereka yang ikhlas membimbing umat,” tambahnya.
Menjaga Ulama, Merawat Persatuan
H.Misbahul Munir menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, GP Ansor Probolinggo akan menggelar Majelis Ukhuwah dan Pembelaan Ulama yang akan mempertemukan tokoh-tokoh pesantren, MWC NU, pemuda masjid, dan santri milenial untuk membangun narasi persatuan dan menghindari keterlibatan dalam pusaran konflik berbasis narasi fitnah.
“Jangan biarkan kita diadu domba. Cinta ulama bukan berarti fanatik buta, tapi berarti menjaga martabat mereka dari fitnah dan membela mereka saat dihina. Dan itu yang sedang dilakukan Ansor dan Banser hari ini, sesuai komando struktural dan arahan jam’iyyah,” tegasnya.
Dengan komando terstruktur dan semangat khidmah kepada para ulama, GP Ansor dan Banser Probolinggo berkomitmen menjadi benteng penjaga persatuan umat dan penolak fitnah yang merusak keutuhan Islam rahmatan lil ‘alamin.
Pewarta : Cak Zain
Editor : M. Yusuf Arief